Thursday, November 14, 2013

Praktikum tingkah laku ikan (Optical Stimuli)

Praktikum tingkah laku ikan (Optical Stimuli)


sumber: kaskus.com

1.    PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Indra penglihatan pada sebagian ikan ekonomis penting merupakan indra utama yang memungkinkan terciptanya tingkah laku ikan mereka terhadap keadaan lingkungannya. Indra penglihatan yang jelas cakupan dan kisaran penglihatan, warna yang jelas, kekontrasan kemampuan membedakan objek yang bergerak dan lain sebagainya  (Baskoro,2011).
Penerangan baik langsung maupun tidak langsung sangat penting bagi kehidupan ikan. Sebagian besar ikan mepunyai organ untuk melihat suatu benda disuatu tempat selama berenang misalnya terhadap mangsa, predator, individu lain sesama sepesies, maupun benda yang tidak bergerak (Sutiaji et al ,1985).
Kemampuan penglihatan pada ikan dapat dimanfaatkan dalam bidang penangkapan, misal dalam hal menarik atau menakut – nakuti ikan. Bisa pula dimanfaatkan dalam budidaya, khususnya dalam pemijahan dan pemberian pakan.

1.2   Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum Tingkah Laku Ikan dengan materi respon penglihatan ikan terhadap perbedaan warna (optical stimuli) adalah untuk mengetahui respon ikan terhadap cahaya dan menghubungkan dengan proses penangkapan.
Tujuan dari praktikum Tingkah Laku Ikan dengan materi respon penglihatan ikan terhadap perbedaan warna (optical stimuli) adalah agar praktikan dapat berlatih dan meningkatkan kemampuan dalam keterampilan kognitif, keterampilan afektif dan keterampilan psikomorik.

1.3   Waktu dan Tempat
Praktikum lapang Tingkah Laku Ikan dengan materi respon penglihatan ikan terhadap perbedaan warna (optical stimuli)  dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 April 2013 pukul 07.00 WIB – 08.40 WIB, di Laboratorium Penangkapan Ikan gedung D lantai 1, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.

2.    TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan
a. Ikan Zebra
Menurut Allen (1991), klasifikasi ikan zebra sebagai berikut :
Class                  : Actinopterygii
Ordo                   : Perciformes
Family                : Pomacentridae
Sub Family         : Pomacentrinae
Species              : Dascylus melanus
Species Dascylus melanus merupakan ikan yang mempunyai ukuran relatif kecil dengan panjang tubuh rata-rata 5-60 cm dan terdistribusi di daerah Indo-Australia dan sebelah barat pulau Cardine. Biasanya spesies ini membentuk kelompok yang terdiri dari 20-30 individu pada daerah terumbu karang dan jumlahnya dapat lebih besar pada daerah yang mempunyai tutupan karang yang tinggi (Allen, 1991 dalam syarifudin et al, 2011).
Species Dascylus melanus memiliki panjang maksimal 8 cm warnanya putih dengan tiga garis hitam secara vertical, memiliki area hitam diluar dua per-tiga ekor. Hidupnya berkelompok dan habitatnya di karang. Makanannya Plankton, larva udang, larva kepiting, ganggang, copepoda, dan telur ikan (Holbrook et al (2000) dalam Dewi (2006).
b. Ikan Blue Devil
Menurut Gani (2012), Blue Devil merupakan hewan yang bertulang belakang yang termasuk filum Chordata :
Kingdom             : Animalia
Phylum               : Chordata
Class                  : Actinopterygii
Family                : Fomacentridae
Genus                : Chrysiptera
Species              : Chrysiptera cyanea
Blue devil, ikan yang berbadan kecil. Struktur badannya hampir mirip ikan mujair, seluruh tubuh ikan berwarna dominan biru cerah, terkadang di sertai titik-titik putih. Blue Devil (Chrysiptera cyanea) yang juga dikenal sebagai damselfish blue. Ikan ini sangat agresif dan tahan banting, ukurannya bisa 7 cm. Damselfish (keluarga Family Formacentridae) terkenal diseluruh dunia, species yang terdaftar sudah mencapai 320 dan masih tumbuh (Yusuf, 2011).
2.2 Fototaksis
2.2.1 Pengertian Fototaksis
Menurut Albawaika (2010), fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya. Ikan akan melakukan suatu respon terhadap ransangan cahaya, biasanya berwarna kuning (petromax).
Menurut Ville et al., (1984), cahaya mengenai sel-sel batang dan akan mengaktifkan sel-sel ini kemudian membangkitkan impul; sel, segmen luar tiap batang mempunyai perluasan sistem membran sel dan sejumlah besar pigmen radopsin terlihat dalam membran ini. Retina terdiri dari dua jenis reseptor bentuk cahaya. Kon untuk membedakan warna dan rod untuk mengatur intensitas cahaya.
2.2.2 Macam-macam Fototaksis
Menurut Ardi (2010), fototaksis dibagi menjadi 2 :
1.Fototaksis Positif, seperti pada hewan diurnal dan ichtyoplankton yang   
   bermigrasi secara hormon kearah permukaan pada siang hari.
2.Fototaksis Negatif, seperti hewan nokturnal pada Intensitas cahaya yang
   maksimum akan dirangsang untuk melakukan gerakan mencari
   perlindungan.
Menurut Hasan (2008), ikan bersifat fototaskis positif akan berkumpul di daerah cahaya lampu sehingga memudahkan nelayan dalam melakukan upaya penangkapan.
2.3 Kaitan Cahaya dengan Proses Penangkapan Ikan
Pengaruh tingkah laku ikan akibat perubahan lingkungan yang direkam alat indera penting diketahui karena dapat digunakan dalam pengembangan teknologi penangkapan ikan. Sifat fototaksis positif ikan telah diketahui degan cara menepatkan sumber cahaya disekitar alat tangkap, misalnya pada bagan (Fujaya, 2009).
            Interferensi cahaya bulan terkadang merupakan gangguan bagi penangkapan ikan dengan menggunakan cahaya, terutama pada saat bulan penuh, ikan menjadi enggan atau bahkan berhenti memberikan respon terhadap cahaya lampu untuk penangkapan ikan atau menurun dengan peningkatan ilumenasi cahaya bulan secara umum ( Baskoro et al., 2011)

postingan tentang Praktikum tingkah laku ikan (Optical Stimuli) selamat membaca, semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. :)

untuk lanjutannya silahkan lihat di postingan lainya.

No comments:

Post a Comment

BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN