Monday, November 14, 2016

DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI SIDAT ANGUILLA SP

DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI SIDAT ANGUILLA SP



DAFTAR PUSTAKA

Affandi,Ridwan.2005.StrategiPemanfaatanSumberdayaIkanSidat, Anguilla spp. Di Indonesia.Jurnallktiologi Indonesia vol: V No: ii.FPIK.IPB.Bogor

Aji S.B., Pramonowibowo.,Boesono Herry.2015.Pengaruh PenggunaanUmpan Dan Lama PerendamanJaringKeplek (Set Gill Net) TerhadapHasilTangkapan Lobster (Panulirus Sp.) Di PantaiWaru, Wonogiri.JournalOf Fisheries Resources Utilization Management And Technology .Volume 4, Nomor 2, Hlm 1-8

Ambarsari.W.,Slamet Sentosa.,Maridi.2013.PenerapanPembelajaranInkuiriTerbimbingTerhadapKeterampilan Proses SainsDasarPadaPelajaranBiologiSiswaKelas Viii SmpNegeri 7 Surakarta.PendidikanBiologi.Volume 5.Nomor 1 Halaman 81-95

BadanStandarisasi Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 01-7277.10-2008.Istilah dandefinisiBagian 10: Alatperangkapikan. Dewan
Standarisasi Indonesia. Jakarta.

Budiharjo,Agung.2010.Migrasi Larva Sidat (Anguilla spp.) Di Muara Sungai Progo.[disertasi].UniversitasGajahmada.Yogyakarta

Budiyono,Ribut.2013.PengaruhSalinitasTerhadapPertumbuhanIkanSidatFaseGlass EelSebagaiAlternatifTeknologiBudidayaIkanSidat (Anguilla Bicolor Bicolor).Skripsi.JurusanBiologi.UNS.Solo

Efraldo Oscar Mario,Pramonowibowo,Asriyanto.2014.PerbandinganEfektivitasPenangkapanAlatTangkapBubu Lobster DenganKrendet Air Tawar (Tangle Gear) PadaPerairanRawapening.JurnalPerikanan.3(3):1-9.UNDIP.Semarang

Fitri, A.D.P.2011.ResponsMakanIkanKerapuMacan (EphinephelusFuscoguttatus) TerhadapPerbedaanJenis Dan Lama WaktuPerendamanUmpan.JurnalPerikanan.VOL. 16 (3) hal: 159-164

Gunarso, W. 1985. TingkahLakuIkanDalamHubunganyadenganAlat, Metoda, TaktikPenangkapan. InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Hakim, Riza Rahman.2010.Lokasi Daerah PenangkapanIkan.FishDepartmen.UMM.Malang

Hanafiah, K.A. 1993. RancanganPercobaan, TeoridanAplikasi, EdisiRevisi.FakultasPertanianUniversitasSriwijaya Palembang. PT Raja GrafindaPersada, Jakarta.

Haryono.2008.sidat, BelutBertelinga: Potensi Dan AspekBudidayanya.BidangZoologi, PusatPenelitianBiologi-LIPI. vol 8(1)s : 22-26

Hermanto,Alfian.,Pranowowibowo.,Asriyanto.2012.Pengaruh UmpanTerhadapHasilTangkapanAlatTangkapAnco (Lift Net) Di PerairanRawaBulungKulon, KabupatenKudus.Jurnal Perikanan.1(1):128-137

Martin Smith,Keith.1997.AnguillaMargumora.[picture].Segamariver,Sabah, Malaysia

Republik Indonesa.2009.Keputusan MenteriNomor PER.18/MEN/2009 TentangLaranganPengeluaranBenihSidat (Anguilla spp) dari Wilayah Negara Republik Indonesia KeLuar Wilayah Negara Republik Indonesia. MenteriKelautandanPerikanan R.I. Jakarta

Nugraheningtyas, R.A.2016.PengaruhPerbedaanJenisUmpanPadaAlatTangkapTelikTerhadapHasilTangkapanSidat (AnguillaSpp) Di DesaGentasariKebupatenCilacap, Jawa Tengah.[skripsi].FakultasPerikanan Dan IlmuKelautanUniversitasBrawijaya.Malang

Nuryawati,mira.2011.PengaruhJenisUmpanBuatanTerhadapHasilTangkapanBubuTali Di PerairanKepulauanSeribu.[skripsi].FakultasPerikanan Dan IlmuKelautan.InstitutPertanian Bogor

Putra AdhikoroTidar,Aristi Dian Purnama Fitri,Pramonowibowo.2013.PengaruhPerbedaanBahanBubu Dan JenisUmpanTerhadapHasilTangkapan Lobster Air Tawar (CheraxQuadricarinatus) Di RawaPeningSemarang.JurnalPerikanan.2(3):243-252.UNDIP.Semarang

Perdana,MohammadTaubatullahIsyak., Herry Boesono,Sardiyatno.2016. PengaruhUmpan Dan Lama PerendamanAlatTangkapJebak (BubuLipat) TerhadapHasilTangkapanRajungan (PortunusPelagicus) Di DesaSemat, Jepara.Jurnal Perikanan.5 (1): 1-8

Rovara,Odilia.2010.AlihTeknologiPemeliharaanBenihIkanSidatTeradaptasi Di KawasanSegaraAnakan.ProgramInsentifPercepatanDifusi Dan PemanfaatanIptek.litbangyasa: 108

Rusmaedi,dkk.2010.PendederanBenihSidatSistemResirkulasiDalamBakBeton.Prosiding Forum InovasiTeknologiAkuakultur.PusatRisetPerikananBudidaya.PasarMinggu.Jakarta Selatan


Setijanto, IsdySulistyo, Eko Budianto.2014.PenentuanWaktuPengambilanBenih Dan Diet IkanSidat (Anguilla Bicolor Mc Clelland) Di Sungai Serayu.FakultasPerikanan Dan IlmuKelautan, UniversitasJenderalSoedirman.Banyumas

Senoh,Hiroshi.2016.Anguillamarmorata.mitofish.aori.u-tokyo.ac.jp.diakses 29 Agustus 2016

Uyanto,Stanislaus,S.2006.PedomanAnalisis Data DenganSPSS.GrahaIlmu:Yogyakarta

Warren,t.1996.AnguillaMarmorata.[picture].lao (People's Democratic Republic), Mekong River, MuangKhong.


Watemt.m,HenryJ.K,Fanny Siloony.2015.PengaruhPenambahanEkstrakMinyakTenggiriPadaUmpanBubuTerhadapHasilTangkapanRanjungan Di PerairanMalalayang, Kota Manado.JurnalIlmu Dan TeknologiPerikananTangkap 2(1 ): 23-27

Saturday, October 22, 2016

gak penting

judul gak penting

ya emang ini gak penting kok..
hahaha..

bdan pegel coy..
semangatttttt.........

Thursday, September 22, 2016

pengertian akuntansi dan lingkunganya

pengertian akuntansi dan lingkunganya




BAB 1 Akuntansi dan Lingkunganya
1.1 Pengertian akuntansi
Menurut Jusup (2003), akuntansi di bagi menjadi dua sudut pandang
1. pengertian dari sudut pemakai:
Akuntansi yaitu suatu disiplin yang menyediakan informasi yag di perlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi
2. Pengertian dari sudut proses kegiatan
Aplikasi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi
Akuntansi dan tata buku berbeda, tata buku merupakan bagian dari akuntansi.

1.2 Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi sebagai sistem informasi antara lain:
1. manager
2. Investor
3. Kreditur
4. Instansi pemerintah
5. Organisasi Nirlaba
6. Pemakai lainya

1.3 Profesi akuntansi
1. Akuntan publik, yaitu akuntansi yang memberikan jasanya untuk melayani kebtuhan masyarakat
2. Akuntan Intern, yaitu akuntansi yang bekerja dalam suatu organisasi tertentu.

1.4 Bidang-bidang akuntansi
1. Akuntansi Pubik, dibagi menjadi:
a. pemeriksa Laporan Keuangan
b. Akuntansi Perpajakan
c. Konsultasi Manajemen
2. Akuntansi Intern, dibagi menjadi:
a. akuntansi biaya
b. peranggaran
c. perancangan sistem informasi
pemeriksaan intern.

1.5 Proses Akuntansi
Akuntansi memiliki beberapa proses, yaitu: (1) pencatatan (2) penggolongan (3) Peringkasan (4) pelaporan, dan (5) penganalisisan data keuangan dari suatu organsasi
1.6 Bentuk-bentuk organisasi perusahaan
1. Perusahaan perseorangan
2. Persekutuan
3. Perseroan
Daftar pustaka:

Monday, September 19, 2016

Belajar Akuntansi Pendahuluan

Belajar Akuntansi Pendahuluan

            Salam pangon wedus teman-teman. Kali ini saya posting sesuatu yang sangat tidak masuk akal bagi saya sendiri. Dimana saya sama sekali tidak menguasai materi ini. Yaitu “Akuntansi”. Saya sendiri merupakan lulusan SMA jurusan IPA dimana tidak ada materi akuntansi sedangkan sekarang saya menjadi lulusan jurusan perikanan yang juga di dalamnya tidak terdapat satu materipun tentang akuntansi. Hal yang melatarberlakangi saya mempelajari akuntansi adalah baru saja saya lulus kuliah alias “fresh graduate” yang belum mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi S2 karena sebuah alasan ingin cepat bekerja. Sekian banyak lowongan pekerjaan yang saya cari ternyata banyak lowongan yang menginginkan anak buahnya (red: Karyawan) menguasai ilmu akuntansi, manajemen serta ilmu keuangan lainya, maka dari itu timbul niat dari lubuk hati yang paling dalam saya ingin bersungguh-sungguh mempelajari apa yang namanya akuntansi. Kebetulan di kos saya ada beberapa buku akuntansi dan manajemen yang bisa di buat untuk belajar.  Untuk pertama Akuntansi yang sedang saya pelajari berasal dari buku karya Al. Haryono Jusup yang berjudul “Dasar-dasar AKUNTANSI” jilid 1 edisi ke 6 terbitan tahun 2003. Dalam buku terdapat 9 bab yang sangat penting di antaranya:
Bab 1. Akuntansi dan Lingkunganya
Bab 2. Dasar-dasar Prosedur Pembukuan
Bab 3. Jurnal dan Posting
Bab 4. Penyesuaian Pembukuan
Bab 5. Neraca Lajur
Bab 6. Penutupan Buku dan Penyesuaian Kembali
Bab 7. Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
Bab 8. Sistem Akuntansi
Bab 9. Akuntansi dengan Komputer
Dalam buku tersebut juga di jelaskan manfaat mempelajari akuntansi di dalam dunia kerja, antara lain profesi akuntansi, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan akuntan, laporan keuangan periodik yang disusun akuntan dan prinsip-prinsip akuntasi yang harus diikuti dalam menyusun laporan keuangan (Jusup, 2003).

Daftar pustaka:
Jusup, Haryono. 2003. Dasar-dasar akuntansi. Penerbit: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta


Saturday, September 10, 2016

FOTO-FOTO PENANGKAPAN IKAN SIDAT OLEH NUR HARYANTO 2016

Berikut ini adalah foto foto hasil penangkapan ikan sidat (Anguilla sp) yang saya lakukan selama penelitian skripsi di desa gentasari kecamatan kroya kabupaten cilacap pada bulan April- mei 2016

gambar 1. perendaman bubu paralon

GAMBAR 2. BUBU PARALON YANG DI GUNAKAN



Friday, July 29, 2016

Proposal Praktek Kerja Lapang Cold Storage

Proposal Praktek Kerja Lapang Cold Storage

1.    PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Ikan merupakan makanan yang mudah mengalami pembusukan. Apalagi di daerah tropis seperti Indonesia yang bersuhu relatif tinggi.Akan tetapi, umur penyimpanan ikan dapat diperpanjang dengan penurunan suhu. Bahkan ikan yang dibekukan dapat disimpan sampai beberapa bulan, sampai saat dibutuhkan ikan dapat dilelehkan dan diolah lebih lanjut oleh konsumen. Rantai aliran makanan beku atau rantai dingin (cold chain) umumnya terdiri dari pembekuan, penyimpanan dalam gudang dingin, diangkut dengan mobil berpendingin (refrigerated truck), dipamerkan dalam lemari dingin di toko makanan, akhirnya disimpan di dalam freezer lemari es di rumah. Pembekuan ikan berarti menyiapkan ikan untuk disimpan di dalam suhu rendah cold storage. Seperti pendinginan, pembekuan dimaksudkan untuk mengawetkan sifat-sifat alami ikan. Pembekuan menggunakan suhu yang lebih rendah, yaitu jauh di bawah titik beku ikan. Pembekuan mengubah hampir seluruh kandungan air pada ikan menjadi es, tetapi pada waktu ikan beku dilelehkan kembali untuk digunakan, keadaan ikan harus kembali seperti sebelum dibekukan. Ikan-ikan yang dibekukan untuk dikonsumsi mentah (sashimi) mutlak memerlukan terpeliharanya sifat-sifat ikan segar yang dibekukan, agar ketika dilelehkan tidak dapat dibedakan dari ikan segar (DKP, 2014).
Pembekuan dapat mempertahankan rasa dan nilai gizi bahan pangan yang lebih baik daripada metoda lain, karena pengawetan dengan suhu rendah (pembekuan) dapat menghambat aktivitas mikroba mencegah terjadinya reaksireaksi kimia dan aktivitas enzim yang dapat merusak kandungan gizi bahan pangan. Walaupun pembekuan dapat mereduksi jumlah mikroba yang sangat nyata tetapi tidak dapat mensterilkan makanan dari mikroba (Frazier, 1977). Menurut Tambunan (1999), pembekuan berarti pemindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat, dan merupakan salah satu proses pengawetan yang umum dilakukan untuk penanganan bahan pangan. Pada proses pembekuan, penurunan suhu akan menurunkan aktifitas mikroorganisma dan sistem enzim, sehingga mencegah kerusakan bahan pangan. Selain itu, kristalisasi air akibat pembekuan akan mengurangi kadar air bahan dalam fase cair di dalam bahan pangan tersebut sehingga menghambat pertumbuhan mikroba atau aktivitas sekunder enzim.
Proses pembekuan terjadi secara bertahap dari permukaan sampai pusat bahan. Pada pemukaan bahan, pembekuan berlangsung cepat sedangkan pada bagian yang lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lambat (Brennan, 1981). Pada awal proses pembekuan, terjadi fase precooling dimana suhu bahan diturunkan dari suhu awal ke suhu titik beku. Pada tahap ini semua kandungan air bahan berada pada keadaan cair (Holdworth, 1968). Setelah tahap precooling terjadi tahap perubahan fase, pada tahap ini terjadi pembentukan kristal es (Heldman dan Singh, 1981).
1.2   Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari Praktek Kerja Magang ini yaitu untuk menambah pengetahuan, keterampilan, serta wawasan kerja di Tempat Pembekuan Ikan (Cold Storage) Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang, Jawa Tengah.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Magang (PKM) ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem pengoperasian pembekuan ikan (Cold Storage) di Kapal Latih KM. Trevally  Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang, Jawa Tengah.
2. Untuk mengetahui tahapan proses pembekuan ikan (Cold Storage) di Kapal Latih KM. Trevally Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang, Jawa Tengah.
3.  Untuk mengetahui sistem pengoperasian dengan pengontrol alat pembekuan ikan (Cold Storage) di Kapal Latih KM. Trevally Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang, Jawa Tengah.
4.    Untuk mengetahui masalah atau kendala yang dihadapi serta solusi dalam pengoperasian mesin Cold Storage di Kapal Latih KM. Trevally Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang, Jawa Tengah.
1.3 Kegunaan
Kegunaan dari praktek kerja magang ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagi mahasiswa, sebagai informasi dan diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan secara teknis bagi mahasiswa tentang sistem pengoperasian dan perawatan mesin pembekuan ikan (Cold Storage), serta tahapan proses pembekuan ikan.
2.    Bagi nelayan, sebagai bahan informasi tentang pemanfaatan sumberdaya ikan yang berorientasi pada kelestarian dan pemanfaatan sumberdaya perikanan berkelanjutan yang bertanggung jawab sesuai dengan peraturan yang  berlaku.
3.    Bagi instansi terkait, sebagai bahan informasi dan acuan untuk mensosialisasikan kinerja yang telah dilakukan kepada semua pihak agar tercipta sikap saling mendukung diantara semua pihak demi tujuan yang akan dicapai.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Magang ini akan dilaksanakan di Tempat pembekuan ikan (Cold Storage) Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang, Jawa Tengah., Jawa Tengah pada  1 Agustus – 31 Agutus 2015. Adapun jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Magang dapat dilihat pada tabel 1.         
No
Kegiatan
Bulan
April
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
1
Pengajuan Judul dan Penyusunan Proposal







3
Survei dan Perizinan Tempat







4
Pelaksanaan Magang







5
Penyusunan Laporan








                                                    2.  MATERI DAN METODOLOGI
2.1 Teknik Pengambilan Data
            Dalam Praktek Kerja Magang (PKM) ini menggunakan dua metode atau teknik mengumpulkan data, yaitu dengan menggunakan metode primer dan sekunder.
2.1.1 Metode Primer
            Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari tempat yang akan diteliti baik melalui observasi, Wawancara secara langsung maupun dengan cara dokumentasi. Hal ini sesuai yang diungkapkan Kartini, H., (2013) bahwa data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
2.1.1.1  Metode Pengamatan/Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pengambilan data secara langsung pada suatu obyek tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Aedi, N. (2010), bahwa observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Jadi observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman,pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan pengecapan. Instrumen yang digunakan dalam observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan, biasa digunakan dalam observasi sitematis dimana si pelaku observasi bekerja sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar jenis kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati.
Observasi atau pengamatan  kegiatan yaitu setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan pertanyaan-pertanyaan. Keuntungan observasi yaitu data yang diperoleh adalah data yang segar, keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Sedangkan kerugian observasi untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi dan beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika diamati (Natalia, G., 2012).
2.1.1.2 Metode Wawancara
Untuk memperoleh data yang lebih akurat maka penulis menggunakan metode pertanyaan atau wawancara. Metode wawancara merupakan metode atau cara untuk mengambil suatu data dengan pengajuan pertanyaan secara langsung dengan responden, hal ini sesuai dengan yang dikatakan Prabowo (1996) dalam Febriani, R. A. (2013) bahwa wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang narasumber,caranya adalah dengan bercakap-cakap secara langsung atau bertatap muka.
2.1.1.3 Metode Dokumentasi
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Kelebihan wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis, jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya, wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden. Sedangkan kelemahan wawancara yaitu wawancara memerlukan biaya yang sangat untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data (Natalia, G., 2012).
            Metode dokumentasi merupakan metode atau cara pengambilan data dari tulisan maupun foto gambar yang merupakan bentuk kegiatan atau kejadian yang sudah terjadi, sesuai pernyataan Sugiono (2013) dalam Raharjo, S. (2013) bahwa dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan dan lain-lain.
Keuntungan studi dokumentasi adalah studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian yang sukar, studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpulan data, analisis longitudinal, menjangkau jauh ke masa lalu, dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang diperlukan relatif kecil (Natalia, G., 2012).
2.1.1.4 Partisipasi aktif
Partisipasi aktif ini menyangkut kegiatan inspeksi,pemeliharaan dan perawatan yang akan di laksanakan dan di kerjakan oleh mahasiswa terkait di bantu dengan pihak intansi atau pegawai.
2.1.2 Metode Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar, 2010). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Data Sekunder adalah data normatif terutama yang bersumber dari perundang-undangan. Dimana data sekunder meliputi skema dan prosedur perizinan penyelenggaraan reklame, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel yang relevan terhadap masalah tersebut (Bandi, A., 2012).

Proposal Praktek Kerja Lapang Cold Storage
Proposal Praktek Kerja Lapang Cold Storage
Proposal Praktek Kerja Lapang Cold Storage



Contoh teks moderator seminar hasil

Contoh teks moderator seminar hasil




MODERATOR
Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah dalam kesempatan kali ini kita dapat berkumpul dalam acara seminar hasil penelitian yang disampaikan oleh saudara .....(nama penyaji).
Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada Bapak ...(Nama dosen 1) selaku dosen pembimbing 1 dan (Nama Dosen2) selaku dosen pembimbing 2 yang berhaangan hadir serta teman-teman yang telah bersedia hadir dalam kesempatan ini.
Adapun susunan acaranya sebagai berikut.
1. Pertama yaitu pembukaan
2. Kedua yaitu presentasi hasil penelitian oleh penyaji yaitu saudari leli nurvita
3. Ketiga yaitu sesi tanya jawab dari penyangga utama dan dilanjut dari penyangga umum
4. Keempat yaitu kritik dan saran dari dosen pembimbing
5. Dan ke lima atau terakhir yaitu pemaparan kesimpulan dari seminar hasil penelitian
Sebelum kita masuk pada susunan acara yang kedua , arilah kita buka acara ini dengan bacaan basmalah secara bersama-sama . selanjutnya yaitu presentasi hhasil penelitian oleh penyaji, kepada saudara ..... saya persilahkan untuk memulai presentasi hasil penelitiannya waktu dan tempat saya persilahkan.
Selanjutnya kita masuk pada acara yang ketiga yaitu sesi tanya jawab oleh penyangga utama
1. 
2.
3.
4.
Selanjutnya yaitu penyangga umum . jika ada yang ingin ditanyakan saya persilahkan
Kemudian acara selanjutnya yaitu kritik dan saran dari dosen pembimbing. Kepada (...nama doesen) saya persilahkan
Acara terakhir yaitu pemaparan kesimpulan. Saya akan memaparkan kesimpulan dari semhas penelitian ini .....
Dengan dipaparkan kesimpulan tadi, maka berakhirlah acara semhas pada hari ini. Saya selaku moderator mengucapkan terimakasih atas kehadiran saudara sekalian. Marilah kita tutup acara ini dengan bacaan hamdalah .... akhir kata wassalamualaikum wr wb.


Saturday, July 23, 2016

Kata kata motivasi Ippho Santosa

Kata kata motivasi Ippho Santosa

Assalamualaikum Wr.Wb


Selamat malam sobat, setelah sekian lama tidak menulis di blog ini, akhirnya malam ini punya niat untuk menulis sebuah artikel tentang Kata kata motivasi Iphho Santosa. Kata kata motivasi Ippho Santosa ini saya ambil dari salah satu video seminar ippho santosa tentang " Muda Kaya dan Penuh Karya", bisa di lihat di youtube untuk lebih lengkapnya. langsung saja Kata kata motivasi Iphho Santosa di bawah:

1. Anda tidak harus memahami everything untuk memulai something
2. Anda tidak harus di dukung everyone untuk menjadi someone
3. Jika anda ingin mrnguasai everything, anda malah menjadi nothing
4. jika anda gagal mengelola waktu, maka akan gagal mengelola apapun
5. biasakan anda bangun lebih awal. 
6. Nasib terburuk yang menimpa anda, mungkin akan menjadi terbaik untuk anda

Demikian artikel tentang Kata kata motivasi Ippho Santosa, semoga bermanfaat bagi kita semua

WassalamualaikumWr.Wb