Tuesday, November 11, 2014

Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan lengkap sumber jurnal

Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan lengkap sumber jurnal



Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi teman teman semua, kali ini kami dari team sahabat blog ingin berbagi dengan teman semua tentang Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan lengkap sumber jurnal , makalah tersebut saya buat karena tugas dari Pak Dosen, tentunya sumbernya sebagian besar dari jurnal untuk jurnalnya sendiri masih ada beberapa yang kurang karena hilang, hehehe.. okeh lagsung saja




Tugas Take Home
Kapita Selekta Kewirausahaan
     Dosen:.....










                                                         Oleh:
                                                         Nama : Nur Haryanto
                                                         NIM   :
                                                         Kelas  : P0
                                                                                                       


Program Studi........
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas..........

2014




1.      Pentingnya Wirausaha

Pada awal abad 20, entrepreneurship atau kewirausahaan menjadi satu kajian hangat karena perannya yang penting dalam pembangunan ekonomi. Adalah Schumpeter (1934) yang mengatakan bahwa jika suatu negara memiliki banyak entrepreneur, negara tersebut pertumbuhan ekonominya tinggi, yang akan melahirkan pembangunan ekonomi yang tinggi. Jika suatu negara ingin maju, jumlah entrepreneurnya harus banyak. Enterprenuership is driving force behind economic growth.Kirzner mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan bagian penting dalam pembangunan (Sony, 2009).
Menurut Shumpeter (1934) dalam Sony (2009), Enterprenuership is driving force behind economic growth. Kewirausahaan merupakan komponen vital dalam pembangunan ekonomi. Jika Indonesia ingin maju seperti negara lain, maka pembangunan kewirausahaan harus dimulai dari sekarang. Untuk mengembangkan kewirausahaan, perlu disusun kurikulum yang memadai, mulai dari pendidikan usia dini sampai Perguruan Tinggi. Prinsipnya adalah mereka harus dibuat tertarik dan termotivasi, kedua mereka harus bisa dibuat melihat adanya kesempatan untuk bisnis yang menguntungkan (opportunity factors), ketiga, mereka harus memiliki beberapa keahlian seperti social skill, indutrial skill, organizasional skill dan strategic skill. Nama program yang bisa dikembangkan seperti Entrepreneurship Orientation and Awareness Programs, New Enterprise Creation Programs dan Survival and Growth Programs for Existing Entrepreneurs.
Kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan produk-produk baru yang berinovasi dan dapat menyampaikan ide dan kreasinya, sehingga banyak pengangguran yang diserap karena bermunculannya lapangan pekerjaan yang disediakan. Jika telah banyak pengangguran yang diserap, maka secara otomatis pendapatan masyarakat akan meningkat pula. Selain dapat mengurangi pengangguran kewirausahaan juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air.





2.      Kreatifitas

Memahami  kreativitas  (daya cipta)  akan  memberikan  dasar  yang  kuat untuk membuat modul atau perangkat tentang kewirausahaan.  Peran  sentral  dalam kewirausahaan  adalah  adanya  kemampuan yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate)  sesuatu  yang  baru,  misalnya  : sebuah  organisasi  baru,  pandangan  baru tentang  pasar,  nilai-nilai  corporate baru, proses-proses  manufacture  yang  baru, produk-produk  dan  jasa-jasa  baru,  cara-cara baru  dalam  mengelola  sesuatu.,  cara-cara baru dalam pengambilan keputusan (Ernani, 2012).
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang  bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat  heuristic  yaitu sesuatu  yang  merupakan  pedoman,  petunjuk,  atau panduan yang tidak lengkap yang  akan menuntun kita untuk  mengerti,  mempelajari,  atau  menemukan sesuatu yang baru.  Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka  terhadap  pengalaman,  suka  memperhatikan melihat  sesuatu  dengan  cara  yang  tidak  biasa, kesungguhan,  menerima  dan  merekonsiliasi  sesuatu yang  bertentangan,  toleransi  terhadap  sesuatu  yang tidak jelas, independen  dalam mengambil keputusan, berpikir  dan  bertindak,  memerlukan  dan  mengasumsikan  otonomi,  percaya  diri,  tidak  menjadi subjek  dari  standar  dan  kendali  kelompok,  rela mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap  permasalahan,  lancar- kemampuan  untuk men- generik ide- ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif  terhadap  perasaan,  terbuka  terhadap  f enomena  yang  belum  jelas,  motivasi,  bebas  dari  rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif (Ernani, 2012).
Menurut  Suryana  (2001)  menyatakan  bahwa  enterpreneurship (kewirausahaan)  adalah  suatu  kemampuan  kreatif  dan  inovatif  dalam  menciptakan sesuatu  yang  baru  yang  dijadikan  dasar,  kiat  dalam  usaha  atau  perbaikan  hidup. Terbentuk  dan  eksisnya  suatu  wirausaha  dengan  sendirinya  merupakan  cerminan daripada perilaku kreatif, inovatif yang berproses untuk menghadapi tantangan hidup.
Secara  sederhana  arti  wirausahawan  menurut  Kasmir  (2006)  adalah  orang yang  berjiwa  berani  mengambil  resiko  untuk  membuka  usaha  dalam  berbagai kesempatan.  Dalam  keberanian  mengambil  resiko  untuk  membuka  usaha tentunya membutuhkan kreativitas dan  inovasi  dengan memperhitungkan  peluang (kesempatan) yang ada.
Kreatifitas sangat berhubungan erat dengan inovasi. Kreatifitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Penerapan kreatifitas dan inovasi sangat berguna untuk menciptakan nilai tambah bagi rahasia kewirausahaan selain itu juga berguna untuk memecahkan masalah dan menciptakan peluang.


3.      Motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia. Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari luar (Endang, 2012). Menurut Ahmadi (2004) dalam Endang (2012), motivasi merupakan dorongan yang telah terikat pada suatu tujuan. Motivasi merupakan hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan respon dan keadaan dorongan tertentu. 
Herzberg dalam Suryana,dkk (2011),  mengemukakan teori motivasi pemeliharaan  yaitu: Kemajuan dan peningkatan, Tanggung jawab, Pekerjaan kreatif dan menantang, adanya penghargaan, Prestasi.Sikap dan motivasi memiliki hubungan yang timbal balik dan akan menunjukkan kebutuhan dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu: Pekerja keras (hard worker),Tidak pernah menyerah (never surrender),Memiliki semangat (spirit), Memiliki komitmen (committed) yang tinggi.
Menurut  Baum  (2007) dalam Leon, dkk, (2008),  motivasi  adalah  penggerak/ pendorong  dalam  diri  yang  mengarahkan  tindakan  seseorang terhadap tujuan tertentu, dan  dengan demikian  memfokuskan perhatian  seseorang  dan  mendukung  tindakan  yang  diambil.
Menurut Hasibuan (2007), motivasi  adalah  daya  penggerak  yang  menimbulkan  kegairahan  kerja pada  seseorang  untuk  dapat  efektif  dan  terintegrasi dalam mencapai  kepuasan.  Motivasi  merupakan  motif  seseorang yang  ada  dalam  diri,  yang  membangkitkan,  mengaktifkan, mengarahkan perilakunya menuju pencapaian terhadap  tujuan.
Motivasi  dibagi  menjadi  dua  jenis  oleh  Handoko  (1994) dalam Sulastri (2007), yaitu  motivasi  intrinsik  dan  ekstrinsik.  Motivasi  intrinsik, yaitu  motivasi  yang  muncul  dari  dalam,  sehingga  tindakan yang  dilakukan  benar-benar  untuk  mencapai  tujuan  yang bersumber  dari  dirinya.  Sedangkan  motivasi  ekstrinsik,  yaitu motivasi  yang  muncul  dari  luar,  sehingga  tindakan  yang dilakukan  bertujuan  untuk  mencapai  sesuatu  yang  berada diluar dirinya.
Motivasi diri akan memberikan semangat dan energi, sehingga pengusaha tidak akan mudah goyah dan jatuh pada berbagai permasalahan yang akan dia hadapi dalam menjalankan bisnisnya. Motivasi diri ini harus selalu ditumbuhkan dan dipupuk. Karena motivasi itu tidak muncul dengan sendirinya. Memang wajar dan manusiawi motivasi seseorang itu naik turun. Tugas kita hanya bagaimana mempertahankan apabila sudah memiliki motivasi dan memunculkannya apabila tidak memiliki motivasi sama sekali. Motivasi akan menciptakan tindakan dan tindakan itulah yang akan menghasilkan sukses.


4.      Etika Wirausaha

            Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat (Oktalia, 2013).
Istilah kewirausahaan secara umum dapat dikatakan sebagai suatu tindakan sadar dari seseorang yang memiliki sifat keunggulan berusaha yang progresive yang diaplikasikannya dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang menginginkan perubahan positif. Dengan demikian kewirausahaan akan berhubungan dengan segala sesuatu yang menyangkut teknik, metoda, sistem serta berbagai strategi bisnis pada umumnya yang dapat dipelajari tentang sukses atau mundurnya seorang wirausaha. Dalam pengertian ini sifat yang progresive tersebut harus keluar dari suatu perilaku yang baik karena denga demikian penerapan daripadanya akan menghasilkan sesuatu yang positif. Berhasil atau tidaknya berbagai usaha tersebut juga akan sangat ditentukan oleh berbagai hal, antara lain pemenuhan akan perilaku yang baik, menjaga, menghormati juga mentaati berbagai ketentuan hukum yang berlaku. Dalam hal ini kesuksesan seorang wirausaha akan ditentukan oleh etika dan hukum. Etika dan hukum inilah yang merupakan faktor penyeimbang bagi kesuksesan seseorang di bidang ekonomi, di samping bahwa etika dan hukum merupakan dua faktor yang melahirkan rasa tentram dan tertib (Bhakti,1997).
Menurut Darien (2012), Etika bisnis adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Ia juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek bisnis – dari produksi untuk administrasi, keuangan dan pemasaran. Hal ini juga berlaku untuk berbagai industri dan dapat deskriptif atau normatif dalam disiplin. Penerapan etika bisnis dalam kewirausahaan mencerminkan keterlibatan perusahaan non nilai-nilai sosial ekonomi didorong – yang saat ini, telah sangat diabaikan. Itu membuat perusahaan sejalan dengan lebih baik dan membuat mereka pemain kontributif untuk praktek bisnis sehat.
Pendidikan kewirausahaan perlu diarahkan pada pengembangan kompetensi yang dapat digunakan dalam bekerja dan hidup. Oleh karena itu pengembangan kurikulum pendidikan kewirausahaan jangan hanya terbatas pada studi bisnis saja, namun harus menyediakan juga kesempatan mengembangkan berbagai proyek dan kegiatan, kondisi persaingan dan makro ekonomi yang mempengaruhi berbagai hal. Interaksi sosial dan budaya perlu juga dimasukkan dalam kurikulum, mulai dari SD sampai PT. Pengembangan pendidikan kewirausahaan merupakan persoalan yang kompleks. Oleh karena itu model triple helixharus digunakan untuk mengatasi kompleksitas pendidikan kewirausahaan. Ketiga pihak seperti perguruan tinggi, pengusaha dan pemerintah bisa bekerjasama untuk menghasilkan sistem pendidikan kewirausahaan yang handal. Ada empat tujuan dalam pendidikan kewirausahaan yaitu pendidikan motivasional, pendidikan pengetahuan, pendidikan keahlian (skill) dan pengembangan kemampuan (ability). Oleh karena itu sistem pendidikan, kurikulum dan metode harus diarahkan untuk mencapai 4 tujuan tersebut (Sony,2009).
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.





5.      Pengantar Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan organisasi, terlebih lagi dalam menuju perubahan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan (leadership) ada baiknya terlebih dahulu mengetahui arti pemimpin (leader). Hal ini disebabkan kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin dan ia mengemban tugas dengan beraktivitas untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut (Kahar, 2008).
Menurut Martoyo (2002), Sumber  daya  manusia  merupakan  hal  yang  paling  terpenting  untuk diperhatikan, karena ditangan manusialah tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai  dengan  baik.  Jadi  untuk  mencapai  itu  semua  diperlukan  sumber  daya manusia  yang  memiliki  disiplin  kerja  yang  tinggi.  Disiplin  yang  baik mencerminkan  besarnya  tanggung  jawab  pegawai  terhadap  tugas-tugas  yang diberikan.  Disiplin  lebih  banyak  bersumber  dari  dalam  diri  pegawai  itu  sendiri yang  diperlihatkan  dalam  bentuk  mematuhi  peraturan  yang  ada  di  dalam perusahaan,  menyelesaikan  tugas  tepat  waktu.  Untuk  memelihara  dan  menegakkan  disiplin  yang  baik  ada  banyak  yang  mempengaruhinya  diantaranya adalah kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan, motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja.
Kepimpinan merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu, maka pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan oarng lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percay pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari usahanya.



6.      Komunikasi

Kata  “komunikasi”  berasal  dari  bahasa  Latin,  Communis,  yang  berarti membuat  kebersamaan  atau  membangun kebersamaan  antara  dua  orang  atau  lebih. Gerad  E.  Miler  mengemukakan  dalam Daryanto (2011) bahwa komunikasi sebagai situasi  situasi  yang  memungkinkan  suatu sumber  mentransmisikan  suatu  pesan kepada  seorang  penerima  dengan  disadari untuk  mempengaruhi  perilaku  penerima. Proses komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengirim pesan, pesan itu sendiri dan target penerima pesan. Menurut Hardjana  dalam  Daryanto  (2011),  Salah satu  jenis  komunikasi  yang  frekuensi terjadinya  cukup  tinggi  adalah  komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi.
Deddy  Mulyana  dalam  Suranto  (2011)  mengemukakan  bahwa  komunikasi interpersonal merupakan komunikasi antara orang–orang  secara  tatap  muka,  yang memungkinkan  setiap  pesertanya menangkap  reaksi  orang  lain  secara langsung,  baik  secara  verbal  maupun nonverbal  Komunikasi  interpersonal  tidak hanya  dengan  apa  yang  dikatakan,  yaitu bahasa  yang  digunakan,  tapi  bagaimana dikatakan  misalnya  non-verbal  pesan  yang dikirim,  seperti  nada  suara  dan  ekspresi wajah.  Ketika  dua  atau  lebih  orang  berada di  tempat  yang  sama  dan  menyadari kehadiran satu sama lain, maka komunikasi dikatakan  langsung,  tidak  peduli  seberapa halus atau disengaja( Hartley, 2001).
Seorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi merupakan dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati pelanggan, memimpin karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun memiliki produk unggulan, konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak dikomunikasikan kepada orang lain, maka hal tersebut menjadi tidak berguna.










Daftar Pustaka

Bhakti,Yudha.1997.Etika Kewirausahaan.Lembaga Pengabdian Masyarakat Unpad.Bandung
Darien, Mohamad.2012.Kewirausahaan dan Etika Bisnis.FMIPA.Universitas PAkuan.Bogor
Daryanto.  (2011).  Ilmu  Komunikasi. Bandung:  PT  Sarana  Tutorial  Nurani Sejahtera
Endang, WI.2011.ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA UKM. Jurnal Profit.Volume 6, Nomor 1.Jurusan Administrasi.FIA.UB.Malang
Ernani, Hadiyati.2012.Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Pemasaran Kewirausahaan pada Usaha Kecil.Universitas Gajayana. Malang
Hartley,  Peter.  (2001).  Interpersonal Communication.  Library  of Congress  Cataloging  in Publication Data London.
Hasibuan,  M.  (2007).  Organisasi  dan  motivasi:  Dasar peningkatan produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kahar, Irawati.2008.Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi (Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi.Jurnal Vol 4 No 1.Program Studi Ilmu Perpustakaan.Universitas Sumatra Utara
Kasmir.2006.Kewirausahaan.Jakarta: Raja Grafindo Persada
Leon,  J.  A.,  Gorgievski,  M.,  &  Lukes,  M.  (2008,  July). Teaching  Psychology  of  Entrepreneurship. Retrieved  December  1,  2012,  from   Universidad   Nacional  De  Educacion  a  Distancia,  Madrid
Martoyo, Susilo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 3. Yogyakarta : BPFE.
Oktalina, Depni.2013.Makalah Etika Kewirausahaan. http://depnioktalia.blogspot.com/2013/10/makalah-etika-kewirausahaan.html. Di akses Minggu, 9-11-2014.
Sony.2009.Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat.Jurnal PNFI.Volume 1, No: 1
Sulastri, T. (2007, March). Hubungan motivasi berprestasi dan disiplin dengan kinerja dosen. Jurnal Optimal, 1(1), 13-21.  Retrieved  September  7,  2012
Suranto. (2011).  Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Suryana, Yuyus, dkk. 2011. Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Cetakan Ke-2. Jakarta: Kencana 



untuk link jurnalnya silahkan download disini: [download jurnal disini] 
selamat menikmati artikel tentang Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan lengkap sumber jurnal semoga bermanfaat bagi teman-teman semua yang sedang mencari artikel tersebut, maaf jika banyak kesalahan penulisan.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

No comments:

Post a Comment

BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN