Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi teman teman semua, kali ini kami dari team sahabat blog ingin berbagi dengan teman semua tentang Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan lengkap sumber jurnal , makalah tersebut saya buat karena tugas dari Pak Dosen, tentunya sumbernya sebagian besar dari jurnal untuk jurnalnya sendiri masih ada beberapa yang kurang karena hilang, hehehe.. okeh lagsung saja
Tugas
Take Home
Kapita
Selekta Kewirausahaan
Dosen:.....
Oleh:
Nama : Nur
Haryanto
NIM :
Kelas : P0
Program
Studi........
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas..........
2014
1. Pentingnya Wirausaha
Pada
awal abad 20, entrepreneurship atau kewirausahaan menjadi satu kajian hangat
karena perannya yang penting dalam pembangunan ekonomi. Adalah Schumpeter
(1934) yang mengatakan bahwa jika suatu negara memiliki banyak entrepreneur,
negara tersebut pertumbuhan ekonominya tinggi, yang akan melahirkan pembangunan
ekonomi yang tinggi. Jika suatu negara ingin maju, jumlah entrepreneurnya harus
banyak. Enterprenuership is driving force behind economic growth.Kirzner
mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan bagian penting dalam pembangunan
(Sony, 2009).
Menurut
Shumpeter (1934) dalam Sony (2009), Enterprenuership is driving force
behind economic growth. Kewirausahaan merupakan komponen vital dalam
pembangunan ekonomi. Jika Indonesia ingin maju seperti negara lain, maka
pembangunan kewirausahaan harus dimulai dari sekarang. Untuk mengembangkan
kewirausahaan, perlu disusun kurikulum yang memadai, mulai dari pendidikan usia
dini sampai Perguruan Tinggi. Prinsipnya adalah mereka harus dibuat tertarik
dan termotivasi, kedua mereka harus bisa dibuat melihat adanya kesempatan untuk
bisnis yang menguntungkan (opportunity factors), ketiga, mereka harus memiliki
beberapa keahlian seperti social skill, indutrial skill, organizasional skill
dan strategic skill. Nama program yang bisa dikembangkan seperti
Entrepreneurship Orientation and Awareness Programs, New Enterprise Creation
Programs dan Survival and Growth Programs for Existing Entrepreneurs.
Kewirausahaan
sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya
kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk menciptakan
produk-produk baru yang berinovasi dan dapat menyampaikan ide dan kreasinya,
sehingga banyak pengangguran yang diserap karena bermunculannya lapangan
pekerjaan yang disediakan. Jika telah banyak pengangguran yang diserap, maka
secara otomatis pendapatan masyarakat akan meningkat pula. Selain dapat
mengurangi pengangguran kewirausahaan juga mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di tanah air.
2. Kreatifitas
Memahami kreativitas
(daya cipta) akan memberikan
dasar yang kuat untuk membuat modul atau perangkat
tentang kewirausahaan. Peran sentral
dalam kewirausahaan adalah adanya
kemampuan yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu
yang baru, misalnya
: sebuah organisasi baru,
pandangan baru tentang pasar,
nilai-nilai corporate baru,
proses-proses manufacture yang
baru, produk-produk dan jasa-jasa
baru, cara-cara baru dalam
mengelola sesuatu., cara-cara baru dalam pengambilan keputusan
(Ernani, 2012).
Kreativitas
adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai
terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
heuristic yaitu sesuatu yang
merupakan pedoman, petunjuk,
atau panduan yang tidak lengkap yang
akan menuntun kita untuk
mengerti, mempelajari, atau
menemukan sesuatu yang baru.
Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap
pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu
dengan cara yang
tidak biasa, kesungguhan, menerima
dan merekonsiliasi sesuatu yang
bertentangan, toleransi terhadap
sesuatu yang tidak jelas,
independen dalam mengambil keputusan,
berpikir dan bertindak,
memerlukan dan mengasumsikan
otonomi, percaya diri,
tidak menjadi subjek dari
standar dan kendali
kelompok, rela mengambil resiko
yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap
permasalahan, lancar-
kemampuan untuk men- generik ide- ide
yang banyak, fleksibel keaslian, responsif
terhadap perasaan, terbuka
terhadap f enomena yang
belum jelas, motivasi,
bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi,
selektif (Ernani, 2012).
Menurut Suryana
(2001) menyatakan bahwa
enterpreneurship (kewirausahaan)
adalah suatu kemampuan
kreatif dan inovatif
dalam menciptakan sesuatu yang
baru yang dijadikan
dasar, kiat dalam
usaha atau perbaikan
hidup. Terbentuk dan eksisnya
suatu wirausaha dengan
sendirinya merupakan cerminan daripada perilaku kreatif, inovatif
yang berproses untuk menghadapi tantangan hidup.
Secara sederhana
arti wirausahawan menurut
Kasmir (2006) adalah
orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam
berbagai kesempatan. Dalam keberanian
mengambil resiko untuk
membuka usaha tentunya
membutuhkan kreativitas dan inovasi dengan memperhitungkan peluang (kesempatan) yang ada.
Kreatifitas
sangat berhubungan erat dengan inovasi. Kreatifitas adalah kemampuan untuk
melakukan pemikiran yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah kemampuan
untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Penerapan kreatifitas dan
inovasi sangat berguna untuk menciptakan nilai tambah bagi rahasia
kewirausahaan selain itu juga berguna untuk memecahkan masalah dan menciptakan
peluang.
3. Motivasi
Motivasi
merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi
berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia.
Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari luar (Endang,
2012). Menurut Ahmadi (2004) dalam Endang (2012), motivasi merupakan
dorongan yang telah terikat pada suatu tujuan. Motivasi merupakan hubungan
sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan respon dan keadaan dorongan
tertentu.
Herzberg
dalam Suryana,dkk (2011), mengemukakan teori motivasi pemeliharaan yaitu: Kemajuan dan peningkatan, Tanggung
jawab, Pekerjaan kreatif dan menantang, adanya penghargaan, Prestasi.Sikap dan
motivasi memiliki hubungan yang timbal balik dan akan menunjukkan kebutuhan
dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan karakter yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha yaitu: Pekerja keras (hard worker),Tidak pernah menyerah
(never surrender),Memiliki semangat (spirit), Memiliki komitmen (committed)
yang tinggi.
Menurut Baum
(2007) dalam Leon, dkk, (2008),
motivasi adalah penggerak/ pendorong dalam
diri yang mengarahkan
tindakan seseorang terhadap
tujuan tertentu, dan dengan demikian memfokuskan perhatian seseorang
dan mendukung tindakan
yang diambil.
Menurut
Hasibuan (2007), motivasi adalah daya
penggerak yang menimbulkan
kegairahan kerja pada seseorang
untuk dapat efektif
dan terintegrasi dalam
mencapai kepuasan. Motivasi
merupakan motif seseorang yang ada
dalam diri, yang
membangkitkan, mengaktifkan,
mengarahkan perilakunya menuju pencapaian terhadap tujuan.
Motivasi dibagi
menjadi dua jenis
oleh Handoko (1994) dalam Sulastri (2007),
yaitu motivasi intrinsik
dan ekstrinsik. Motivasi
intrinsik, yaitu motivasi yang
muncul dari dalam,
sehingga tindakan yang dilakukan
benar-benar untuk mencapai
tujuan yang bersumber dari
dirinya. Sedangkan motivasi
ekstrinsik, yaitu motivasi yang
muncul dari luar,
sehingga tindakan yang dilakukan bertujuan
untuk mencapai sesuatu
yang berada diluar dirinya.
Motivasi
diri akan memberikan semangat dan energi, sehingga pengusaha tidak akan mudah
goyah dan jatuh pada berbagai permasalahan yang akan dia hadapi dalam
menjalankan bisnisnya. Motivasi diri ini harus selalu ditumbuhkan dan dipupuk.
Karena motivasi itu tidak muncul dengan sendirinya. Memang wajar dan manusiawi
motivasi seseorang itu naik turun. Tugas kita hanya bagaimana mempertahankan
apabila sudah memiliki motivasi dan memunculkannya apabila tidak memiliki
motivasi sama sekali. Motivasi akan menciptakan tindakan dan tindakan itulah
yang akan menghasilkan sukses.
4. Etika Wirausaha
Etika wirausaha merupakan ilmu
mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu
usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa pentingnya etika
didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang
mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya
didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu
studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku
standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur,
saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis
dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat (Oktalia, 2013).
Istilah kewirausahaan secara umum dapat dikatakan sebagai suatu
tindakan sadar dari seseorang yang memiliki sifat keunggulan berusaha yang
progresive yang diaplikasikannya dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang
menginginkan perubahan positif. Dengan demikian kewirausahaan akan berhubungan
dengan segala sesuatu yang menyangkut teknik, metoda, sistem serta berbagai
strategi bisnis pada umumnya yang dapat dipelajari tentang sukses atau
mundurnya seorang wirausaha. Dalam pengertian ini sifat yang progresive
tersebut harus keluar dari suatu perilaku yang baik karena denga demikian
penerapan daripadanya akan menghasilkan sesuatu yang positif. Berhasil atau
tidaknya berbagai usaha tersebut juga akan sangat ditentukan oleh berbagai hal,
antara lain pemenuhan akan perilaku yang baik, menjaga, menghormati juga
mentaati berbagai ketentuan hukum yang berlaku. Dalam hal ini kesuksesan
seorang wirausaha akan ditentukan oleh etika dan hukum. Etika dan hukum inilah
yang merupakan faktor penyeimbang bagi kesuksesan seseorang di bidang ekonomi,
di samping bahwa etika dan hukum merupakan dua faktor yang melahirkan rasa
tentram dan tertib (Bhakti,1997).
Menurut
Darien (2012), Etika bisnis adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk
mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Ia juga
mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral
dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami mereka. Ini
mencakup semua aspek bisnis – dari produksi untuk administrasi, keuangan dan
pemasaran. Hal ini juga berlaku untuk berbagai industri dan dapat deskriptif
atau normatif dalam disiplin. Penerapan etika bisnis dalam kewirausahaan
mencerminkan keterlibatan perusahaan non nilai-nilai sosial ekonomi didorong –
yang saat ini, telah sangat diabaikan. Itu membuat perusahaan sejalan dengan
lebih baik dan membuat mereka pemain kontributif untuk praktek bisnis sehat.
Pendidikan
kewirausahaan perlu diarahkan pada pengembangan kompetensi yang dapat digunakan
dalam bekerja dan hidup. Oleh karena itu pengembangan kurikulum pendidikan
kewirausahaan jangan hanya terbatas pada studi bisnis saja, namun harus
menyediakan juga kesempatan mengembangkan berbagai proyek dan kegiatan, kondisi
persaingan dan makro ekonomi yang mempengaruhi berbagai hal. Interaksi sosial
dan budaya perlu juga dimasukkan dalam kurikulum, mulai dari SD sampai PT. Pengembangan
pendidikan kewirausahaan merupakan persoalan yang kompleks. Oleh karena itu
model triple helixharus digunakan untuk mengatasi kompleksitas pendidikan
kewirausahaan. Ketiga pihak seperti perguruan tinggi, pengusaha dan pemerintah
bisa bekerjasama untuk menghasilkan sistem pendidikan kewirausahaan yang
handal. Ada empat tujuan dalam pendidikan kewirausahaan yaitu pendidikan motivasional,
pendidikan pengetahuan, pendidikan keahlian (skill) dan pengembangan kemampuan
(ability). Oleh karena itu sistem pendidikan, kurikulum dan metode harus
diarahkan untuk mencapai 4 tujuan tersebut (Sony,2009).
Menjaga
etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab
reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai
sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
5. Pengantar Kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan organisasi, terlebih lagi dalam
menuju perubahan. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
(leadership) ada baiknya terlebih dahulu mengetahui arti pemimpin (leader). Hal
ini disebabkan kepemimpinan dilakukan oleh seorang pemimpin dan ia mengemban
tugas dengan beraktivitas untuk melaksanakan kepemimpinan tersebut (Kahar,
2008).
Menurut
Martoyo (2002), Sumber daya manusia
merupakan hal yang
paling terpenting untuk diperhatikan, karena ditangan
manusialah tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai dengan
baik. Jadi untuk
mencapai itu semua
diperlukan sumber daya manusia
yang memiliki disiplin
kerja yang tinggi.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung
jawab pegawai terhadap
tugas-tugas yang diberikan. Disiplin
lebih banyak bersumber
dari dalam diri
pegawai itu sendiri yang
diperlihatkan dalam bentuk
mematuhi peraturan yang
ada di dalam perusahaan, menyelesaikan
tugas tepat waktu.
Untuk memelihara dan menegakkan disiplin
yang baik ada
banyak yang mempengaruhinya diantaranya adalah kesejahteraan, pendidikan
dan pelatihan, motivasi, kepemimpinan, budaya organisasi dan lingkungan kerja.
Kepimpinan
merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu
tujuan tertentu, maka pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan oarng lain
bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang
berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan
baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percay pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari usahanya.
6. Komunikasi
Kata “komunikasi”
berasal dari bahasa
Latin, Communis, yang
berarti membuat kebersamaan atau
membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Gerad
E. Miler mengemukakan
dalam Daryanto (2011) bahwa komunikasi sebagai situasi situasi yang
memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu
pesan kepada seorang penerima
dengan disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima. Proses
komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengirim pesan, pesan
itu sendiri dan target penerima pesan. Menurut Hardjana dalam
Daryanto (2011), Salah satu
jenis komunikasi yang
frekuensi terjadinya cukup tinggi
adalah komunikasi interpersonal
atau komunikasi antarpribadi.
Deddy Mulyana
dalam Suranto (2011)
mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal merupakan komunikasi
antara orang–orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik
secara verbal maupun nonverbal Komunikasi
interpersonal tidak hanya dengan
apa yang dikatakan,
yaitu bahasa yang digunakan,
tapi bagaimana dikatakan misalnya
non-verbal pesan yang dikirim,
seperti nada suara
dan ekspresi wajah. Ketika
dua atau lebih
orang berada di tempat
yang sama dan
menyadari kehadiran satu sama lain, maka komunikasi dikatakan langsung,
tidak peduli seberapa halus atau disengaja( Hartley,
2001).
Seorang
wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi merupakan dasar
bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati pelanggan, memimpin
karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun memiliki produk unggulan,
konsep layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak dikomunikasikan kepada
orang lain, maka hal tersebut menjadi tidak berguna.
Daftar
Pustaka
Bhakti,Yudha.1997.Etika
Kewirausahaan.Lembaga Pengabdian Masyarakat Unpad.Bandung
Darien,
Mohamad.2012.Kewirausahaan dan Etika Bisnis.FMIPA.Universitas PAkuan.Bogor
Daryanto. (2011).
Ilmu Komunikasi. Bandung: PT
Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Endang,
WI.2011.ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN
PENGUSAHA UKM. Jurnal Profit.Volume 6, Nomor 1.Jurusan
Administrasi.FIA.UB.Malang
Ernani,
Hadiyati.2012.Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Pemasaran
Kewirausahaan pada Usaha Kecil.Universitas Gajayana. Malang
Hartley, Peter.
(2001). Interpersonal
Communication. Library of Congress
Cataloging in Publication Data
London.
Hasibuan, M.
(2007). Organisasi dan
motivasi: Dasar peningkatan
produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kahar,
Irawati.2008.Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi (Organizational
Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi.Jurnal Vol 4 No 1.Program Studi Ilmu
Perpustakaan.Universitas Sumatra Utara
Kasmir.2006.Kewirausahaan.Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Leon, J.
A., Gorgievski, M.,
& Lukes, M.
(2008, July). Teaching Psychology
of Entrepreneurship.
Retrieved December 1,
2012, from Universidad
Nacional De Educacion
a Distancia, Madrid
Martoyo,
Susilo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 3. Yogyakarta : BPFE.
Oktalina,
Depni.2013.Makalah Etika Kewirausahaan.
http://depnioktalia.blogspot.com/2013/10/makalah-etika-kewirausahaan.html. Di
akses Minggu, 9-11-2014.
Sony.2009.Mengembangkan
Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat.Jurnal PNFI.Volume 1, No: 1
Sulastri,
T. (2007, March). Hubungan motivasi berprestasi dan disiplin dengan kinerja
dosen. Jurnal Optimal, 1(1), 13-21.
Retrieved September 7,
2012
Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Suryana,
Yuyus, dkk. 2011. Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses,
Cetakan Ke-2. Jakarta: Kencana
untuk link jurnalnya silahkan download disini: [download jurnal disini]
selamat menikmati artikel tentang Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan lengkap sumber jurnal semoga bermanfaat bagi teman-teman semua yang sedang mencari artikel tersebut, maaf jika banyak kesalahan penulisan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
No comments:
Post a Comment
BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN