1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indra penglihatan
pada sebagian ikan
ekonomis penting merupakan indra utama yang memungkinkan terciptanya tingkah
laku ikan mereka
terhadap keadaan lingkungannya. Indra penglihatan yang jelas cakupan dan
kisaran penglihatan, warna yang jelas, kekontrasan kemampuan membedakan objek
yang bergerak dan lain sebagainya (Baskoro,2011).
Penerangan baik
langsung maupun tidak langsung sangat penting bagi kehidupan ikan. Sebagian besar ikan mepunyai organ untuk melihat suatu
benda disuatu tempat selama berenang misalnya terhadap mangsa, predator,
individu lain sesama sepesies, maupun benda yang tidak bergerak (Sutiaji et al
,1985).
Kemampuan
penglihatan pada ikan dapat dimanfaatkan dalam bidang penangkapan, misal dalam
hal menarik atau menakut – nakuti ikan. Bisa pula dimanfaatkan dalam budidaya, khususnya
dalam pemijahan dan pemberian pakan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari
praktikum Tingkah Laku Ikan dengan materi respon penglihatan ikan terhadap
perbedaan warna (optical stimuli)
adalah untuk mengetahui respon ikan terhadap cahaya dan menghubungkan dengan
proses penangkapan.
Tujuan dari
praktikum Tingkah Laku Ikan dengan materi respon penglihatan ikan terhadap
perbedaan warna (optical stimuli) adalah
agar praktikan dapat berlatih dan meningkatkan kemampuan dalam keterampilan
kognitif, keterampilan afektif dan keterampilan psikomorik.
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum lapang Tingkah Laku Ikan dengan materi respon penglihatan ikan
terhadap perbedaan warna (optical stimuli) dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26
April 2013 pukul 07.00 WIB – 08.40 WIB, di Laboratorium Penangkapan Ikan gedung D lantai 1, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan
a. Ikan Zebra
Menurut Allen
(1991), klasifikasi ikan
zebra sebagai berikut :
Class
: Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family
: Pomacentridae
Sub
Family : Pomacentrinae
Species
: Dascylus melanus
Species
Dascylus melanus merupakan ikan yang
mempunyai ukuran relatif kecil dengan panjang tubuh rata-rata 5-60 cm dan
terdistribusi di daerah Indo-Australia dan sebelah barat pulau Cardine.
Biasanya spesies ini membentuk kelompok yang terdiri dari 20-30 individu pada
daerah terumbu karang dan jumlahnya dapat lebih besar pada daerah yang
mempunyai tutupan karang yang tinggi (Allen, 1991 dalam syarifudin et al, 2011).
Species
Dascylus melanus memiliki panjang
maksimal 8 cm warnanya putih dengan tiga garis hitam secara vertical, memiliki area hitam diluar dua per-tiga ekor.
Hidupnya berkelompok dan habitatnya di karang. Makanannya Plankton, larva
udang, larva kepiting, ganggang, copepoda, dan telur ikan (Holbrook et al (2000) dalam Dewi (2006).
b. Ikan Blue
Devil
Menurut Gani (2012), Blue Devil merupakan hewan yang
bertulang belakang yang termasuk filum Chordata :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Actinopterygii
Family
: Fomacentridae
Genus
: Chrysiptera
Species
: Chrysiptera cyanea
Blue
devil, ikan yang berbadan kecil. Struktur
badannya hampir mirip ikan
mujair, seluruh tubuh ikan berwarna dominan biru cerah, terkadang di sertai
titik-titik putih. Blue Devil (Chrysiptera
cyanea) yang juga dikenal
sebagai damselfish blue. Ikan ini
sangat agresif dan tahan banting, ukurannya bisa 7 cm. Damselfish (keluarga Family Formacentridae)
terkenal diseluruh dunia, species yang terdaftar sudah mencapai 320 dan masih
tumbuh (Yusuf, 2011).
2.2 Fototaksis
2.2.1 Pengertian Fototaksis
Menurut
Albawaika (2010),
fototaksis
adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa
cahaya. Ikan akan melakukan suatu respon terhadap ransangan cahaya, biasanya
berwarna kuning (petromax).
Menurut
Ville et al., (1984), cahaya
mengenai sel-sel batang dan akan mengaktifkan sel-sel ini kemudian
membangkitkan impul; sel, segmen
luar tiap batang mempunyai perluasan sistem membran sel dan sejumlah besar
pigmen radopsin terlihat dalam membran ini. Retina terdiri dari dua jenis
reseptor bentuk cahaya. Kon untuk membedakan
warna dan rod untuk mengatur intensitas cahaya.
2.2.2 Macam-macam Fototaksis
Menurut
Ardi (2010), fototaksis dibagi
menjadi 2 :
1.Fototaksis Positif, seperti pada hewan diurnal dan ichtyoplankton yang
bermigrasi secara
hormon kearah permukaan pada siang hari.
2.Fototaksis
Negatif, seperti hewan nokturnal pada
Intensitas cahaya yang
maksimum akan
dirangsang untuk melakukan gerakan mencari
perlindungan.
Menurut
Hasan (2008), ikan bersifat fototaskis positif akan berkumpul di daerah
cahaya lampu sehingga memudahkan nelayan dalam melakukan upaya penangkapan.
2.3 Kaitan Cahaya dengan Proses Penangkapan Ikan
Pengaruh
tingkah laku ikan akibat perubahan lingkungan yang direkam alat indera penting
diketahui karena dapat digunakan dalam pengembangan teknologi penangkapan ikan.
Sifat fototaksis positif ikan telah diketahui degan cara menepatkan sumber
cahaya disekitar alat tangkap, misalnya pada bagan (Fujaya, 2009).
Interferensi cahaya bulan terkadang
merupakan gangguan bagi penangkapan ikan dengan menggunakan cahaya, terutama
pada saat bulan penuh, ikan menjadi enggan atau bahkan berhenti memberikan
respon terhadap cahaya lampu untuk penangkapan ikan atau menurun dengan
peningkatan ilumenasi cahaya bulan secara umum ( Baskoro et al., 2011)postingan tentang Praktikum tingkah laku ikan (Optical Stimuli) selamat membaca, semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. :)
untuk lanjutannya silahkan lihat di postingan lainya.
No comments:
Post a Comment
BERKOMENTARLAH YANG BAIK DAN SOPAN